Sakit itu, kadang menguncup, kadang mengembang. Dia hidup
dengan dinamis, tentram dalam alam bawah sadar, menguap kala tak sanggup lagi
menampung rasa. Kadang aku kuat, meski sakit yang kurasa membuat sedikt
genangan di pelupuk mata, tapi terkadang, sakit itu merembeskan air mata yang
tak sedikit.
Dulu, kau lah tempat berbagiku. Dulu, aku suka bercerita
padamu. Meski hanya lewat imajiku. Lalu…jika sakit itu karena kau, dengan siapa
lagi aku harus berbagi?? Dengan bayangan siapa aku harus menceritakan kisahku
ini??
Andai kau tau,
rasa ini kadang masih menjelma, namun kututupi dengan rasa maluku. Aku masih
suka merindu kabar darimu. Aku masih suka tiba-tiba ingin melihat senyummu. Aku
masih menyukaimu, meski kini harus kututupi dengan rasa sakitku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar