Tugas
uhh... seperti semester-semester sebelumnya, jurnal dan translet buku-buku berbahasa inggris masih ada malah semakin banyak. saya dan temen-temen kadang kalau lagi butek banget sama tugas, suka berharap, dulu dilahairkan di negara berbahasa inggris. munggin ga akan kerja dua kali untuk analisis jurnal. yah.. tapi itu lucu-lucuan aja.
Peminatan
semester 6 nanti ada yang namanya peminatan, jadi kita bisa lebih fokus mendalami bidang psikologi yang kita inginkan. nah, saya masih dibingungkan oleh dua bidang, antara PIO dan klinis. oh iya, sebelumnya bakal saya jelaskan perbendaan antara PIO dan klinis. PIO itu singkatan dari Psikologi Industri dan Organisasi. dari namanya kita pasti tau ranah bidang yang satu ini. yuppzz... industri dan organisasi, biasanya para lulusan PIO bekerja di perusahaan-perusahaan, baik perusahan nasional maupun internasional. PIO lebih membahas tentang manajemen sebuah perusahaan, sumber daya manusianya, struktur organisasi, plan change, dll. Sedangkan psikologi klinis lebih membicarakan tentang kepribadian atau perilaku seseorang yang dihubungkan dengan sistem biologisnya. biasanya lulusan klinis bekerja di rumah sakit, menjadi konselor, menjadi asisten psikiter, atau jika mau, mereka bisa membuka klinik sendiri tapi harus menyelesaikan s2 terlebih dahulu. dan klinis ini di bagi menjadi 2 bidang lagi, klinis anak dan klinis dewasa. kenapa harus dibagi dua?? jawabannya simpel, karena manusia itu rumit, setiap indivuda memiliki kepribadian yang berbeda-beda satu sama lain, bahkan anak kembar pun pasti memiliki perbedaan. jadi bidang klinis dibagi menjadi dua untuk mempersempit ruang lingkupnya.
awalnya saya sangat tertarik denga PIO, waktu kecil saya ingin sekali menjadi wanita karir yang bekerja di perkantoran. namun beberapa orang menyarankan saya untuk masuk klinis dilihat dari kepribadian saya. yah, saya seorang introvert, dan ga suka berorganisasi. saya pun memiliki kelemahan pada public speaking. kemungkinan besar saya kurang berkembang di bidang PIO ini. teman-teman saya melihat bahwa saya memiliki kemampuan sebagai seorang pendengar yang baik. mereka bilang, mereka nyaman saat bercerita pada saya *blushing* . dan mereka meramalkan saya bisa menjadi konselor yang baik. amiin :)
tapi ada sesuatu yang mengganjal saya, saya takut dengan orang gila. sedangkan bidang klinis mengharuskan kita untuk sering keluar masuk rumah sakit jiwa -,- ini yang membuat saya bingung dan sampai sekarang saya belum mendapat pilihan yang pasti.
Jodoh
dua hari yang lalu, baru saja saya dan salah seorang teman baik saya mendiskusikan tentang jodoh. alhamdulillah kami berdua mendapatkan titik temu tentang apa yang kami diskusikan ini. "Kita mendapatakan jodoh yang se-kufu." jadi jika kita mengingikan jodoh kita baik, kita harus jadi orang baik. jika ingin yang pintar, kita harus jadi orang pintar. jika kita ingin yang kaya, kita harus jadi orang kaya. jika ada yang mendapat sebailiknya itu kasuistik sekali. mungkin Allah memiliki maksud lain untuk pasangan tersebut.
Karir
seperti cita-cita saya sejak kecil, saya ingin menjadi wanita karir. saya harus bisa mendapatkan karir yang baik. kenapa?? toh saya hanya perempuan?? seperti yang saya tulis di atas. jika saya ingin mendapat suami dengan karir yang baik, saya pun harus berusaha memiliki karir yang baik. jangan berharap mendapat kebetulan.
"Kita memamg tidak akan tau apa yang akan terjadi nanti, tapi kita bisa memprediksi dari apa yang kita lakukan saat ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar