Minggu, 15 September 2013

Teruntuk Seseorang Di Sana


Rasanya baru kemarin aku menangisi kepergianmu
Rasanya baru kemarin aku menulis segalanya tentangmu
Tapi akhirnya aku tersadar, aku merindukan cinta yang suci
Cinta yang kuraih dengan cara yang halal
Jikalau kamu memang jodohku, Tuhan pasti bawa kamu mendatangi orang tuaku
Namun jika bukan, semoga Tuhan menyegerakan jodohku datang
Aku tak minta yang sepertimu
Karena aku takut saat mencintainya aku malah mengingatmu
Kuminta yang sebaik-baik jodoh yang Tuhan persiapkan untukku
Aku juga meminta Tuhan beri jodoh yang terbaik untukmu
Jikalau bukan aku, semoga dia tak sepertiku
Agar saat kamu mencintainya, tak ada sedikit pun ingatanmu tentangku

Haai kamu, maaf aku pernah mencintaimu
Mencintaimu bukan karena Tuhanku, tapi karena nafsuku
Maaf telah mengharapkanmu selalu di sisiku
Harapku bukan Karena Tuhanku, tapi karena egoku

Yang kita lakukan dulu memang tak salah di mata hukum dan orang-orang sekitar kita
Tapi di mata Tuhan, kita sudah berdosa
Aku hanya berbicara denganmu sesekali saja
Dan kamu tak pernah menyentuhku atau malah melakukan yang tak sewajarnya
Kita hanya saling menyimpan rasa
Mengungkapkannya dengan kata-kata
Kita memang tak sering saling memandang mata
Apalagi berani bermesra-mesra
Tapi zina hati ini telah mengotori diriku
Menambah daftar catatan dosaku

Maafkan aku
Yang kemarin, semoga Tuhan mau memaafkannya
Inilah jalan terbaik untuk kita
Semoga indah pada waktunya
Tak usah tergesa-gesa mencari penggantiku agar hatimu tak gundah gulana lagi
Persiapkan diri saja tuk menjemput bidadari dunia akhiratmu’
Umurmu masih muda
Kamu tak dikejar deadline seperti aku
Bukannya aku cemburu
Tapi aku tak mau kamu melakukan kesalahan yang sama seperti yang pernah kita lakukan dulu

Haii kamu
Selamat memantaskan diri
Selamat menjadi pribadi yang lebih baik
Kita pasti bertemu di pelaminan kelak
Entah kamu jadi pendampingku atau jadi tamuku
Tapi setidaknya aku bahagia telah melepas kepergianmu dari hatiku dengan senyuman
Karena aku percaya janji Tuhan
Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan sebaliknya J

Minggu, 08 September 2013

Mau Pilih Jalan yang Mana?


Belum lama ini saya bergabung dengan sekolah online yang membahas mengenai pernikahan. Di sana selain orang-orang yang sudah menikah, tak sedikit yang masih single seperti saya. Mereka menuliskan suka duka memegang prinsip tetap single sampai menikah. Bahagia saat membaca tulisan teman-teman yang sama-sama memiliki prinsip untuk “single until halal”. Karena saya merasakan betapa bertanya menjalani proses tersebut. Rasa suka terhadap lawan jenis dan keinginan untuk memiliki sering menghampiri, Alhamdulillahnya bisa saya lawan. Tapi terkadang iman saya mengalami fluktuasi, ada kalanya begitu lemah sampai kadang terbersit keinginan untuk berpacaran. Beberapa lelaki pernah hadir dalam kehidupan saya, mereka bersedia menjadi tempat saya berbagi suka dan duka. Dengan sekuat tenaga saya menolaknya, namun saat keimanan lemah, saat dirundung perasaan resah dan galau,saya sering berandai-andai, “andai dulu gw ga nolak dia.” “andai dulu gw ga sok jual mahal, mungkin sekarang udah jadian.” Dan berandai-andai hal yang lain. Sampai pada titik terendah, saya memutuskan untuk berpacaran. Tapi sebelumnya dengan isengnya, saya bertanya pada orang-orang terdekat saya tentang keinginan saya itu. Beragam respon dari mereka, namun semuanya menyarankan saya untuk tidak berpacaran. Padahal hampir semua orang-orang yang saya tanyai pernah perpacaran atau sedang berpacaran.
Inilah beberapa komentar orang-orang terdekat;

A: jangan pacaran! Lo akan ngerasa berdosa banget. Serius, pacaran itu ga enak.
B: jangan pacaran ya. Aku malah pengen ga pacaran kayak kamu. Aku nyesel pernah pacaran.
C: kamu mau ngerusak pertahanan yang udah kamu bangun bertahun-tahun?? Coba pikirin lagi deh.
D: pacaran bikin banyak dosa.

Saya hampir menangis mendengar respon orang-orang terdekat saya, betapa mereka menyayangi saya dan tak mau membiarkan saya terjatuh ke dalam lumpur dosa. Alhamdulillah, saya bertemu dengan teman-teman seperjuangan. Jodoh memang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta, tapi kita bisa menentukan, mau pilih jalan yang mana untuk mendapatkan jodoh tersebut. Mau pilih jalan yang diridhaiNya atau ga?? Jodoh kita tak kan tertukar kok. Semangat teman-teman seperjuangan, mari kita memantaskan diri dulu untuk seseorang yang sedang memantaskan diri juga untuk kita. Ingat kan janji Allah, lelaki baik untuk wanita yang baik dan sebaliknya? Bismillah, proses ini tak kan lama lagi menemui akhirnya. Semoga Allah membalas kesabaran kita dengan jannahNya. Aamiin J