Kamis, 24 September 2015

SKRIPSWEAT

Kok judulnya skripsweat sih? Karena skripshit atau skripsweet sudah terlalu mainstream -Turfa, satu tahun ngerjain skripsi-.

Selamat malam jumat, teman-teman (kok rada horor ya kalo denger kata malam jumat hihih). Selamat hari raya idul adha untuk semua teman-teman yang merayakan.


Apa kabar kalian?
Kalau hati kalian gimana?
(hatiku sepi dan tandus)


Tenang, kali ini aku ga akan bahas tentang hati kok, tapi bahas yang lebih serius, tentang jodoh *langsung close tab* :'( jangan tinggalkan aku...


Kali ini mau cerita lika-liku kehidupanku beberapa bulan belakangan, kali aja diantara kalian ada yang penasaran dan kepo, atau mungkin diantara kalian bisa baca postingan ini karena hasil pencarian namaku di mbah google saking kepingin tau banget tentang aku *kalian pingin muntah kan? muntahkan sajaaaaa* :(


Akhirnya setelah perjalanan panjang berliku, penuh kerikil, aku mendapatkan ijazah *menyanyikan lagu wajib nasional* karena apalah arti wisuda kalau ijazahmu belum kamu terima atau bahkan ditahan sama pihak kampus. Camkan itu teman-teman!! Wisuda hanyalah selebrasi, dan ijazah adalah bukti- Turfa, 23 thn, kuliah 5 tahun.


Butuh waktu lebih dari satu tahun buat aku dari menentukan judul sampai akhirnya mendapatkan ijazah. Bagi sebagian orang mungkin waktu tersebut cukup lama bahkan lama banget, tapi bagi sebagian orang yang lain, hal itu prestasi, dan sebagian orang yang menganggap hal tersebut prestasi adalah, AKU


KULIAH. Kuliah itu ga seperti sekolahan yang bisa lulus bersamaan. Banyak banget faktor yang menyebabkan kita bisa lulus di waktu berbeda, meskipun satu angkatan, satu kelas, satu peminatan, satu pembimbing, judul berkaitan, atau bahkan pengujinya sama. Karena saat kuliah keenceran otak bukan faktor paling utama kamu bisa berhasil lulus dengan cepat. Mungkin secara nilai, kamu yang berotak encer bisa mendapatkan IPK tinggi, tapi untuk urusan ngerjain skripsi, banyak-banyak doa aja.


Jujur, di awal-awal ngerjain skripsi aku berusaha mengerjakan sebaik mungkin sesuai panduan pengerjaan skripsi yang baik dan benar, dan say no to cheating. Pokoknya harus perfeksionis lah akhir dan prosesnya. Tapi pada akhirnya, yang penting skripsi kelar


Di fakultasku, sedikit banget yang bisa lulus tepat waktu, 4 tahun. Kurang dari itu, ga ada. Alasan utamanya kami dituntut menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan minimal 8 variabel. Buat teman-teman yang suka tanya, "kapan lulus?", "udah lulus belum?", "kapan wisuda?" rasanya minta digigit banget, apalagi nanyanya saat lagi pusing ngerjain skripsi. Tips buat kalian yang punya teman atau saudara yang lagi ngerjain skripsi, disupport (bantu ngetikin, bawain makanan, pijitin, dll) dan doakan. Udah gitu aja, ga perlu banyak tanya. Diam, support, dan doakan.


Ga semua orang mengalami kerikil-kerikil menuju kata "lulus". Banyak juga yang mulus-mulus aja, tiba-tiba wisuda aja. Prosesnya beda-beda bisa karena banyak hal. Semisal beberapa universitas ga menerapkan pengerjaan skripsi sebagai kewajiban, jadi ikut semacam tes kelulusan aja. Ada juga dipengaruhi judul, ada yang hoki milih judul yang ga nyusahin dan ada yang sebaliknya. Kemudian pembimbing, pembimbing adalah faktor penting cepat atau tidaknya kelulusan kamu. Kenapa? karena ga semua pembimbing bisa kita temui sesuka hati, ada yang perlu janjian dulu, dan ada juga yang udah bikin janji tapi dicancel. Tapi bagaimanapun mereka lah yang paling berjasa atas kelulusanmu :)


Revisi. Hanya satu kata yang terdiri dari 6 huruf, tapi bisa jadi mimpi buruk bagi sebagian mahasiswa yang sedang ngerjain skripsi. Sebegitu menyeramkannya kah? No comment!
(udalah ga mau komentar lagi, udah enek banget sama satu kata itu).


Nah untuk aku pribadi, ngerjain skripsi selama itu, punya sisi positif dan negatifnya;

(-)
1. Inem diserang pasukan jerawat
2. Menghabiskan biaya yang ga sedikit
3. Lelah sama pertanyaan, "kapan lulus?"
4. Sensitif sama kata revisi

(+)
1. Level sabar meningkat
2. Lumayan lah jadi lebih paham tentang statistika
3. Alhamdulillah dapet kesempatan ber-email sama profesor dan doktor di Jerman sana.
4. Dikenal dosen (kadang ada enaknya kadang juga ga)
5. Sekarang aku KURUSAN lho, ga perlu DIET guys.


Yah meskipun skripsi merupakan ujian terbesar dalam kehidupan perkuliahan, tapi percayalah skripsi mengajarkan kita banyak hal, bayangin aja kalau kita ngerjain skripsi puluhan sampai ratusan lembar seorang diri, berapa banyak ilmu baru yang kita dapatkan, skripsi juga mengajarkan kita untuk berpikir secara sistematis, dan banyak hal positif lain yang sebenarnya terkandung dalam kata SKRIPSI.