Senin, 24 Agustus 2015

Selamat Tinggal

"Rupanya sakit adalah tabib terbaik bagi luka" -Seorang teman-

Selamat tinggal luka, sakit, perih, aku akan berlari sejauh aku mampu, aku akan melompat setinggi yang kubisa. Kau akan tetap jadi kenangan masa lalu. Hii... selamat berpisah lagi, air mata yang telah mengering seiring berjalannya waktu. Karena sakit ini, aku belajar untuk mengatakan "selamat tinggal".